Pages

Rabu, 17 Oktober 2012

Kebiasaan Nabi

Telah dikeluarkan oleh Ya'kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan bin Ali ra. katanya: Pernah aku menanyai pamanku (dari sebelah ibu) Hind bin Abu Halah, dan aku tahu baginda memang sangat pandai mensifatkan perilaku Rasulullah SAW, padahal aku ingin sekali untuk disifatkan kepadaku sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku mencontohinya.
 
Kataku pula: Sifatkanlah kepadaku mengenai kebiasaannya!Jawab pamanku: Adalah Rasulullah SAW itu kelihatannya seperti orang yang selalu bersedih, senantiasa banyak berfikir, tidak pernah beristirshat panjang, tidak berbicara bila tidak ada keperluan, banyak diamnya, memulakan bicara dan menghabiskannya dengan sepenuh mulutnva, kata-katanya penuh mutiara mauti manikam, satu-satu kalimatnya, tidak berlebih-lebihan atau berkurang-kurangan, lemah lembut tidak terlalu kasar atau menghina diri, senantiasa membesarkan nikmat walaupun kecil, tidak pernah mencela nikmat apa pun atau terlalu memujinya, tiada seorang dapat meredakan marahnya, apabila sesuatu dari kebenaran dihinakan sehingga dia dapat membelanya.

Dalam riwayat lain, dikatakan bahwa baginda menjadi marah kerana sesuatu urusan dunia atau apa-apa yang bertalian dengannya, tetapi apabila baginda melihat kebenaran itu dihinakan, tiada seorang yang dapat melebihi marahnya, sehingga baginda dapat membela kerananya. Baginda tidak pernah marah untuk dirinya, atau membela sesuatu untuk kepentingan dirinya, bila mengisyarat diisyaratkan dengan semua telapak tangannya, dan bila baginda merasa takjub dibalikkan telapak tangannya, dan bila berbicara dikumpulkan tangannya dengan menumpukan telapak tangannya yang kanan pada ibu jari tangan kirinya, dan bila baginda marah baginda terus berpaling dari arah yang menyebabkan ia marah, dan bila baginda gembira dipejamkan matanya, kebanyakan ketawanya ialah dengan tersenyum, dan bila baginda ketawa, baginda ketawa seperti embun yang dingin.

Berkata Al-Hasan lagi: Semua sifat-sifat ini aku simpan dalam diriku lama juga. Kemudian aku berbicara mengenainya kepada Al-Husain bin Ali, dan aku dapati ianya sudah terlebih dahulu menanyakan pamanku tentang apa yang aku tanyakan itu. Dan dia juga telah menanyakan ayahku (Ali bin Abu Thalib ra.) tentang cara keluar baginda dan masuk baginda, tentang cara duduknya, malah tentang segala sesuatu mengenai Rasulullah SAW itu.

Rasulullah SAW

Yaa, siapa yang tak mengenal Rasulullah Muhammad SAW?
manusia paling sempurna di dunia, manusia yang dijamin masuk surga, manusia yang menjadi teladan bagi seluruh umat.
Rasulullah juga diakui menjadi manusia paling berpengaruh di dunia.

Dalam sebuah buku yang bertajuk " The 100, a Ranking of the Most Influential Persons in History" buah karya Michael H.Hart menyebutkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah orang yang menduduki peringkat pertama dari seratus orang yang paling berpengaruh sedunia.Ia memberikan alasan mengapa Rasulullah SAW menjadi orang yang paling berpengaruh di dunia. Menurut penilaiannya, Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya orang dalam sejarah peradaban manusia yang berhasil meraih sukses luar biasa baik dari segi agama maupun ruang lingkup duniawi. Nabi Muhammad SAW telah berhasil meyakinkan masyarakat kafir Quraisy agar mau meninggalkan kebiasaan menyembah berhala menuju sikap ketauhidan yang hakiki yakni meng-Esa-kan Allah sebagai Tuhan.
Nabi Muhammad SAW juga telah berhasil mengemban amanat sebagai nabi dan rasul Allah, meyakinkan umat sampai akhir zaman bahwa agama Islam adalah agama untuk seluruh umat manusia (Al-A’raf:156) serta rahmatan lil ‘alamin/rahmat bagi semesta alam (Al-Anbiya:107). Kini setelah wafatnya, agama Islam dengan kitab suci Al-Quran serta As-sunahnya telah menjadi keyakinan, pedoman dan pegangan hidup sebagian besar umat di dunia. Penghargaan dan penghormatan seorang H. Hart terhadap keberadaan Nabi Muhammad SAW yang dalam literasi Islam diyakini sebagai Rasulullah serta nabi dan rasul terakhir/penutup atau khataman nabiyyin (Al-Ahzab 40, Al-Fath 29) juga merupakan kewajiban seluruh umat Islam dalam berbagai dimensi waktu : masa lalu, masa kini maupun masa mendatang mengingat Nabi Muhammad SAW diyakini perilaku kehidupannya adalah contoh teladan yang baik/uswatun hasanah (Al-Ahzab 21), berakhlak mulia (Al-Qolam 4) serta bersih dari dosa dan kesalahan (Al-Fath 2). 

Allah SWT telah merencanakan sesuatu untuk Nabi Muhammad SAW jauh sebelum kelahiran beliau, bahkan nabi-nabi sebelumnya telah pernah diangkat janjinya untuk percaya akan datangnya seorang rasul (Ali Imran 81). Tanda-tanda lain menurut Quraish Shihab (1999) terlihat pula dari bulan lahir, hijrah, dan wafatnya pada bulan Rabiul Awal (musim bunga). Nama beliau Muhammad (yang terpuji), ayahnya Abdullah (hamba Allah), ibunya Aminah (yang memberi rasa aman), kakeknya Abdul Muthalib bergelar Syaibah (orang tua yang bijaksana), sedangkan yang membantu melahirkan bernama Asy-Syifa’ (yang sempurna dan sehat) serta yang menyusukannya adalah Halimah As-Sa’diyah (yang lapang dada dan mujur), semuanya mengisyaratkan keistimewaan serta berkaitan erat dengan kepribadian Nabi Muhammad saw. Muhammad lahir dalam keadaan yatim dari keluarga yang sederhana, peninggalan ayahnya Abdullah sesudah wafat hanyalah lima ekor unta, sekelompok ternak kambing dan seorang budak perempuan yaitu Umm Aiman, yang kemudian menjadi pengasuh Nabi, semuanya menggambarkan bahwa keluarga Muhammad bukan keluarga yang kaya, tapi bukan pula keluarga yang miskin. Allah SWT kemudian memberinya hidup berkecukupan, khususnya menjelang dan saat hidup berumah tangga dengan istrinya, Khadijah a.s. sebagaimana firman-Nya, “Bukankah Dia (Tuhan) mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu, dan Dia mendapatimu bimbang, lalu Dia memberi petunjuk kepadamu, dan Dia mendapatimu dalam kedaan kekurangan, lalu memberimu kecukupan” (Q.S. Ad-Dhuha: 6-8). 
Kebimbangan dan keraguan beliau digambarkan dalam Alquran manakala ia sendiri tidak pernah menduga akan mendapat tugas mulia dari Allah SWT harus menjalankan tugas sebagai nabi (penyampai berita) pada usia 40 tahun yang disebutkan dalam Surat Al-Ahqaf ayat 15 sebagai usia kesempurnaan, ditandai dengan turunnya wahyu pertama Iqro’ bismi Rabbik. Selanjutnya dengan petunjuk dan bimbingan Allah SWT melalui wahyu-Nya atas perantaraan Malaikat Jibril, Nabi Muhammad saw. menjalankan tugasnya sesuai perintah Allah SWT yakni menyampaikan ajaran Islam, bukan saja untuk masyarakat dan waktu tertentu, tetapi untuk seluruh manusia di setiap waktu dan tempat, sebagaimana firman-Nya, “Katakanlah (hai Muhammad), wahai seluruh manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah untuk kamu semua.” (Al-A’raf 158). 
Nah, dari penjelasan tersebut bisa kita ambil hikmah yaitu sebagai kaum muslimin yang bersaksi bahwa Allah SWT adalah Tuhan, dan Rasulullah Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang terakhir serta rahmat bagi semesta alam, maka marilah kita renungkan dan marilah kita contoh seluruh kebaikan yang ada pada diri Rasul karena sesengguhnya kesempurnaan telah diberikan kepadanya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang tetap menjaga keimanan dan keislaman kita bahkan lebih bertambah setelah mengetahui bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang paling berpengaruh di dunia. Subhanallah.

Mau tahu mengapa Rasulullah SAW disebut sebagai orang yang paling berpengaruh di dunia ? Mari kita simak bersama. Dalam sebuah buku yang bertajuk " The 100, a Ranking of the Most Influential Persons in History" buah karya Michael H.Hart menyebutkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah orang yang menduduki peringkat pertama dari seratus orang yang paling berpengaruh sedunia.Ia memberikan alasan mengapa Rasulullah SAW menjadi orang yang paling berpengaruh di dunia. Menurut penilaiannya, Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya orang dalam sejarah peradaban manusia yang berhasil meraih sukses luar biasa baik dari segi agama maupun ruang lingkup duniawi. Nabi Muhammad SAW telah berhasil meyakinkan masyarakat kafir Quraisy agar mau meninggalkan kebiasaan menyembah berhala menuju sikap ketauhidan yang hakiki yakni meng-Esa-kan Allah sebagai Tuhan.

Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat : http://kerispapan.blogspot.com/2012/02/nabi-muhammad-sebagai-orang-paling.html
Mau tahu mengapa Rasulullah SAW disebut sebagai orang yang paling berpengaruh di dunia ? Mari kita simak bersama. Dalam sebuah buku yang bertajuk " The 100, a Ranking of the Most Influential Persons in History" buah karya Michael H.Hart menyebutkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah orang yang menduduki peringkat pertama dari seratus orang yang paling berpengaruh sedunia.Ia memberikan alasan mengapa Rasulullah SAW menjadi orang yang paling berpengaruh di dunia. Menurut penilaiannya, Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya orang dalam sejarah peradaban manusia yang berhasil meraih sukses luar biasa baik dari segi agama maupun ruang lingkup duniawi. Nabi Muhammad SAW telah berhasil meyakinkan masyarakat kafir Quraisy agar mau meninggalkan kebiasaan menyembah berhala menuju sikap ketauhidan yang hakiki yakni meng-Esa-kan Allah sebagai Tuhan.

Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat : http://kerispapan.blogspot.com/2012/02/nabi-muhammad-sebagai-orang-paling.html
Dalam sebuah buku yang bertajuk " The 100, a Ranking of the Most Influential Persons in History" buah karya Michael H.Hart menyebutkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah orang yang menduduki peringkat pertama dari seratus orang yang paling berpengaruh sedunia.Ia memberikan alasan mengapa Rasulullah SAW menjadi orang yang paling berpengaruh di dunia. Menurut penilaiannya, Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya orang dalam sejarah peradaban manusia yang berhasil meraih sukses luar biasa baik dari segi agama maupun ruang lingkup duniawi. Nabi Muhammad SAW telah berhasil meyakinkan masyarakat kafir Quraisy agar mau meninggalkan kebiasaan menyembah berhala menuju sikap ketauhidan yang hakiki yakni meng-Esa-kan Allah sebagai Tuhan. Nabi Muhammad SAW juga telah berhasil mengemban amanat sebagai nabi dan rasul Allah, meyakinkan umat sampai akhir zaman bahwa agama Islam adalah agama untuk seluruh umat manusia (Al-A’raf:156) serta rahmatan lil ‘alamin/rahmat bagi semesta alam (Al-Anbiya:107). Kini setelah wafatnya, agama Islam dengan kitab suci Al-Quran serta As-sunahnya telah menjadi keyakinan, pedoman dan pegangan hidup sebagian besar umat di dunia. Penghargaan dan penghormatan seorang H. Hart terhadap keberadaan Nabi Muhammad SAW yang dalam literasi Islam diyakini sebagai Rasulullah serta nabi dan rasul terakhir/penutup atau khataman nabiyyin (Al-Ahzab 40, Al-Fath 29) juga merupakan kewajiban seluruh umat Islam dalam berbagai dimensi waktu : masa lalu, masa kini maupun masa mendatang mengingat Nabi Muhammad SAW diyakini perilaku kehidupannya adalah contoh teladan yang baik/uswatun hasanah (Al-Ahzab 21), berakhlak mulia (Al-Qolam 4) serta bersih dari dosa dan kesalahan (Al-Fath 2). Allah SWT telah merencanakan sesuatu untuk Nabi Muhammad SAW jauh sebelum kelahiran beliau, bahkan nabi-nabi sebelumnya telah pernah diangkat janjinya untuk percaya akan datangnya seorang rasul (Ali Imran 81). Tanda-tanda lain menurut Quraish Shihab (1999) terlihat pula dari bulan lahir, hijrah, dan wafatnya pada bulan Rabiul Awal (musim bunga). Nama beliau Muhammad (yang terpuji), ayahnya Abdullah (hamba Allah), ibunya Aminah (yang memberi rasa aman), kakeknya Abdul Muthalib bergelar Syaibah (orang tua yang bijaksana), sedangkan yang membantu melahirkan bernama Asy-Syifa’ (yang sempurna dan sehat) serta yang menyusukannya adalah Halimah As-Sa’diyah (yang lapang dada dan mujur), semuanya mengisyaratkan keistimewaan serta berkaitan erat dengan kepribadian Nabi Muhammad saw. Muhammad lahir dalam keadaan yatim dari keluarga yang sederhana, peninggalan ayahnya Abdullah sesudah wafat hanyalah lima ekor unta, sekelompok ternak kambing dan seorang budak perempuan yaitu Umm Aiman, yang kemudian menjadi pengasuh Nabi, semuanya menggambarkan bahwa keluarga Muhammad bukan keluarga yang kaya, tapi bukan pula keluarga yang miskin. Allah SWT kemudian memberinya hidup berkecukupan, khususnya menjelang dan saat hidup berumah tangga dengan istrinya, Khadijah a.s. sebagaimana firman-Nya, “Bukankah Dia (Tuhan) mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu, dan Dia mendapatimu bimbang, lalu Dia memberi petunjuk kepadamu, dan Dia mendapatimu dalam kedaan kekurangan, lalu memberimu kecukupan” (Q.S. Ad-Dhuha: 6-8). Kebimbangan dan keraguan beliau digambarkan dalam Alquran manakala ia sendiri tidak pernah menduga akan mendapat tugas mulia dari Allah SWT harus menjalankan tugas sebagai nabi (penyampai berita) pada usia 40 tahun yang disebutkan dalam Surat Al-Ahqaf ayat 15 sebagai usia kesempurnaan, ditandai dengan turunnya wahyu pertama Iqro’ bismi Rabbik. Selanjutnya dengan petunjuk dan bimbingan Allah SWT melalui wahyu-Nya atas perantaraan Malaikat Jibril, Nabi Muhammad saw. menjalankan tugasnya sesuai perintah Allah SWT yakni menyampaikan ajaran Islam, bukan saja untuk masyarakat dan waktu tertentu, tetapi untuk seluruh manusia di setiap waktu dan tempat, sebagaimana firman-Nya, “Katakanlah (hai Muhammad), wahai seluruh manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah untuk kamu semua.” (Al-A’raf 158). Nah, dari penjelasan tersebut bisa kita ambil hikmah yaitu sebagai kaum muslimin yang bersaksi bahwa Allah SWT adalah Tuhan, dan Rasulullah Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang terakhir serta rahmat bagi semesta alam, maka marilah kita renungkan dan marilah kita contoh seluruh kebaikan yang ada pada diri Rasul karena sesengguhnya kesempurnaan telah diberikan kepadanya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang tetap menjaga keimanan dan keislaman kita bahkan lebih bertambah setelah mengetahui bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang paling berpengaruh di dunia. Subhanallah.

Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat : http://kerispapan.blogspot.com/2012/02/nabi-muhammad-sebagai-orang-paling.html
Dalam sebuah buku yang bertajuk " The 100, a Ranking of the Most Influential Persons in History" buah karya Michael H.Hart menyebutkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah orang yang menduduki peringkat pertama dari seratus orang yang paling berpengaruh sedunia.Ia memberikan alasan mengapa Rasulullah SAW menjadi orang yang paling berpengaruh di dunia. Menurut penilaiannya, Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya orang dalam sejarah peradaban manusia yang berhasil meraih sukses luar biasa baik dari segi agama maupun ruang lingkup duniawi. Nabi Muhammad SAW telah berhasil meyakinkan masyarakat kafir Quraisy agar mau meninggalkan kebiasaan menyembah berhala menuju sikap ketauhidan yang hakiki yakni meng-Esa-kan Allah sebagai Tuhan. Nabi Muhammad SAW juga telah berhasil mengemban amanat sebagai nabi dan rasul Allah, meyakinkan umat sampai akhir zaman bahwa agama Islam adalah agama untuk seluruh umat manusia (Al-A’raf:156) serta rahmatan lil ‘alamin/rahmat bagi semesta alam (Al-Anbiya:107). Kini setelah wafatnya, agama Islam dengan kitab suci Al-Quran serta As-sunahnya telah menjadi keyakinan, pedoman dan pegangan hidup sebagian besar umat di dunia. Penghargaan dan penghormatan seorang H. Hart terhadap keberadaan Nabi Muhammad SAW yang dalam literasi Islam diyakini sebagai Rasulullah serta nabi dan rasul terakhir/penutup atau khataman nabiyyin (Al-Ahzab 40, Al-Fath 29) juga merupakan kewajiban seluruh umat Islam dalam berbagai dimensi waktu : masa lalu, masa kini maupun masa mendatang mengingat Nabi Muhammad SAW diyakini perilaku kehidupannya adalah contoh teladan yang baik/uswatun hasanah (Al-Ahzab 21), berakhlak mulia (Al-Qolam 4) serta bersih dari dosa dan kesalahan (Al-Fath 2). Allah SWT telah merencanakan sesuatu untuk Nabi Muhammad SAW jauh sebelum kelahiran beliau, bahkan nabi-nabi sebelumnya telah pernah diangkat janjinya untuk percaya akan datangnya seorang rasul (Ali Imran 81). Tanda-tanda lain menurut Quraish Shihab (1999) terlihat pula dari bulan lahir, hijrah, dan wafatnya pada bulan Rabiul Awal (musim bunga). Nama beliau Muhammad (yang terpuji), ayahnya Abdullah (hamba Allah), ibunya Aminah (yang memberi rasa aman), kakeknya Abdul Muthalib bergelar Syaibah (orang tua yang bijaksana), sedangkan yang membantu melahirkan bernama Asy-Syifa’ (yang sempurna dan sehat) serta yang menyusukannya adalah Halimah As-Sa’diyah (yang lapang dada dan mujur), semuanya mengisyaratkan keistimewaan serta berkaitan erat dengan kepribadian Nabi Muhammad saw. Muhammad lahir dalam keadaan yatim dari keluarga yang sederhana, peninggalan ayahnya Abdullah sesudah wafat hanyalah lima ekor unta, sekelompok ternak kambing dan seorang budak perempuan yaitu Umm Aiman, yang kemudian menjadi pengasuh Nabi, semuanya menggambarkan bahwa keluarga Muhammad bukan keluarga yang kaya, tapi bukan pula keluarga yang miskin. Allah SWT kemudian memberinya hidup berkecukupan, khususnya menjelang dan saat hidup berumah tangga dengan istrinya, Khadijah a.s. sebagaimana firman-Nya, “Bukankah Dia (Tuhan) mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu, dan Dia mendapatimu bimbang, lalu Dia memberi petunjuk kepadamu, dan Dia mendapatimu dalam kedaan kekurangan, lalu memberimu kecukupan” (Q.S. Ad-Dhuha: 6-8). Kebimbangan dan keraguan beliau digambarkan dalam Alquran manakala ia sendiri tidak pernah menduga akan mendapat tugas mulia dari Allah SWT harus menjalankan tugas sebagai nabi (penyampai berita) pada usia 40 tahun yang disebutkan dalam Surat Al-Ahqaf ayat 15 sebagai usia kesempurnaan, ditandai dengan turunnya wahyu pertama Iqro’ bismi Rabbik. Selanjutnya dengan petunjuk dan bimbingan Allah SWT melalui wahyu-Nya atas perantaraan Malaikat Jibril, Nabi Muhammad saw. menjalankan tugasnya sesuai perintah Allah SWT yakni menyampaikan ajaran Islam, bukan saja untuk masyarakat dan waktu tertentu, tetapi untuk seluruh manusia di setiap waktu dan tempat, sebagaimana firman-Nya, “Katakanlah (hai Muhammad), wahai seluruh manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah untuk kamu semua.” (Al-A’raf 158). Nah, dari penjelasan tersebut bisa kita ambil hikmah yaitu sebagai kaum muslimin yang bersaksi bahwa Allah SWT adalah Tuhan, dan Rasulullah Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang terakhir serta rahmat bagi semesta alam, maka marilah kita renungkan dan marilah kita contoh seluruh kebaikan yang ada pada diri Rasul karena sesengguhnya kesempurnaan telah diberikan kepadanya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang tetap menjaga keimanan dan keislaman kita bahkan lebih bertambah setelah mengetahui bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang paling berpengaruh di dunia. Subhanallah.

Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat : http://kerispapan.blogspot.com/2012/02/nabi-muhammad-sebagai-orang-paling.html