Yaa, siapa yang tak mengenal Rasulullah Muhammad SAW?
manusia paling sempurna di dunia, manusia yang dijamin masuk surga, manusia yang menjadi teladan bagi seluruh umat.
Rasulullah juga diakui menjadi manusia paling berpengaruh di dunia.
Dalam sebuah buku yang bertajuk " The 100, a Ranking of
the Most Influential Persons in History" buah karya Michael H.Hart
menyebutkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah orang yang menduduki peringkat
pertama dari seratus orang yang paling berpengaruh sedunia.Ia memberikan alasan
mengapa Rasulullah SAW menjadi orang yang paling berpengaruh di dunia. Menurut
penilaiannya, Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya orang dalam sejarah
peradaban manusia yang berhasil meraih sukses luar biasa baik dari segi agama maupun
ruang lingkup duniawi. Nabi Muhammad SAW telah berhasil meyakinkan masyarakat
kafir Quraisy agar mau meninggalkan kebiasaan menyembah berhala menuju sikap
ketauhidan yang hakiki yakni meng-Esa-kan Allah sebagai Tuhan.
Nabi Muhammad SAW juga telah berhasil mengemban
amanat sebagai nabi dan rasul Allah, meyakinkan umat sampai akhir zaman bahwa
agama Islam adalah agama untuk seluruh umat manusia (Al-A’raf:156) serta
rahmatan lil ‘alamin/rahmat bagi semesta alam (Al-Anbiya:107). Kini setelah
wafatnya, agama Islam dengan kitab suci Al-Quran serta As-sunahnya telah
menjadi keyakinan, pedoman dan pegangan hidup sebagian besar umat di dunia.
Penghargaan dan penghormatan seorang H. Hart terhadap keberadaan Nabi Muhammad
SAW yang dalam literasi Islam diyakini sebagai Rasulullah serta nabi dan rasul
terakhir/penutup atau khataman nabiyyin (Al-Ahzab 40, Al-Fath 29) juga
merupakan kewajiban seluruh umat Islam dalam berbagai dimensi waktu : masa
lalu, masa kini maupun masa mendatang mengingat Nabi Muhammad SAW diyakini
perilaku kehidupannya adalah contoh teladan yang baik/uswatun hasanah (Al-Ahzab
21), berakhlak mulia (Al-Qolam 4) serta bersih dari dosa dan kesalahan (Al-Fath
2).
Allah SWT telah merencanakan sesuatu untuk Nabi Muhammad SAW jauh sebelum
kelahiran beliau, bahkan nabi-nabi sebelumnya telah pernah diangkat janjinya
untuk percaya akan datangnya seorang rasul (Ali Imran 81). Tanda-tanda lain
menurut Quraish Shihab (1999) terlihat pula dari bulan lahir, hijrah, dan
wafatnya pada bulan Rabiul Awal (musim bunga). Nama beliau Muhammad (yang
terpuji), ayahnya Abdullah (hamba Allah), ibunya Aminah (yang memberi rasa
aman), kakeknya Abdul Muthalib bergelar Syaibah (orang tua yang bijaksana),
sedangkan yang membantu melahirkan bernama Asy-Syifa’ (yang sempurna dan sehat)
serta yang menyusukannya adalah Halimah As-Sa’diyah (yang lapang dada dan
mujur), semuanya mengisyaratkan keistimewaan serta berkaitan erat dengan
kepribadian Nabi Muhammad saw. Muhammad lahir dalam keadaan yatim dari keluarga
yang sederhana, peninggalan ayahnya Abdullah sesudah wafat hanyalah lima ekor
unta, sekelompok ternak kambing dan seorang budak perempuan yaitu Umm Aiman, yang
kemudian menjadi pengasuh Nabi, semuanya menggambarkan bahwa keluarga Muhammad
bukan keluarga yang kaya, tapi bukan pula keluarga yang miskin. Allah SWT
kemudian memberinya hidup berkecukupan, khususnya menjelang dan saat hidup
berumah tangga dengan istrinya, Khadijah a.s. sebagaimana firman-Nya, “Bukankah
Dia (Tuhan) mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu, dan Dia
mendapatimu bimbang, lalu Dia memberi petunjuk kepadamu, dan Dia mendapatimu
dalam kedaan kekurangan, lalu memberimu kecukupan” (Q.S. Ad-Dhuha: 6-8).
Kebimbangan dan keraguan beliau digambarkan dalam Alquran manakala ia sendiri
tidak pernah menduga akan mendapat tugas mulia dari Allah SWT harus menjalankan
tugas sebagai nabi (penyampai berita) pada usia 40 tahun yang disebutkan dalam
Surat Al-Ahqaf ayat 15 sebagai usia kesempurnaan, ditandai dengan turunnya
wahyu pertama Iqro’ bismi Rabbik. Selanjutnya dengan petunjuk dan bimbingan
Allah SWT melalui wahyu-Nya atas perantaraan Malaikat Jibril, Nabi Muhammad
saw. menjalankan tugasnya sesuai perintah Allah SWT yakni menyampaikan ajaran
Islam, bukan saja untuk masyarakat dan waktu tertentu, tetapi untuk seluruh
manusia di setiap waktu dan tempat, sebagaimana firman-Nya, “Katakanlah (hai
Muhammad), wahai seluruh manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah untuk
kamu semua.” (Al-A’raf 158).
Nah, dari penjelasan tersebut bisa kita ambil
hikmah yaitu sebagai kaum muslimin yang bersaksi bahwa Allah SWT adalah Tuhan,
dan Rasulullah Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang terakhir serta rahmat
bagi semesta alam, maka marilah kita renungkan dan marilah kita contoh seluruh
kebaikan yang ada pada diri Rasul karena sesengguhnya kesempurnaan telah
diberikan kepadanya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang tetap menjaga
keimanan dan keislaman kita bahkan lebih bertambah setelah mengetahui bahwa
Rasulullah SAW adalah orang yang paling berpengaruh di dunia. Subhanallah.
Mau tahu mengapa
Rasulullah SAW disebut sebagai orang yang paling berpengaruh di dunia ?
Mari kita simak bersama.
Dalam sebuah buku yang bertajuk " The 100, a Ranking of the Most
Influential Persons in History" buah karya Michael H.Hart menyebutkan
bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah orang yang menduduki peringkat
pertama dari seratus orang yang paling berpengaruh sedunia.Ia memberikan
alasan mengapa Rasulullah SAW menjadi orang yang paling berpengaruh di
dunia. Menurut penilaiannya, Nabi Muhammad
SAW adalah satu-satunya orang dalam sejarah peradaban manusia yang
berhasil meraih sukses luar biasa baik dari segi agama maupun ruang
lingkup duniawi. Nabi Muhammad SAW telah berhasil meyakinkan masyarakat
kafir Quraisy agar mau meninggalkan kebiasaan menyembah berhala menuju
sikap ketauhidan yang hakiki yakni meng-Esa-kan Allah sebagai Tuhan.
Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat :
http://kerispapan.blogspot.com/2012/02/nabi-muhammad-sebagai-orang-paling.html
Mau tahu mengapa
Rasulullah SAW disebut sebagai orang yang paling berpengaruh di dunia ?
Mari kita simak bersama.
Dalam sebuah buku yang bertajuk " The 100, a Ranking of the Most
Influential Persons in History" buah karya Michael H.Hart menyebutkan
bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah orang yang menduduki peringkat
pertama dari seratus orang yang paling berpengaruh sedunia.Ia memberikan
alasan mengapa Rasulullah SAW menjadi orang yang paling berpengaruh di
dunia. Menurut penilaiannya, Nabi Muhammad
SAW adalah satu-satunya orang dalam sejarah peradaban manusia yang
berhasil meraih sukses luar biasa baik dari segi agama maupun ruang
lingkup duniawi. Nabi Muhammad SAW telah berhasil meyakinkan masyarakat
kafir Quraisy agar mau meninggalkan kebiasaan menyembah berhala menuju
sikap ketauhidan yang hakiki yakni meng-Esa-kan Allah sebagai Tuhan.
Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat :
http://kerispapan.blogspot.com/2012/02/nabi-muhammad-sebagai-orang-paling.html
Dalam sebuah buku yang
bertajuk " The 100, a Ranking of the Most Influential Persons in
History" buah karya Michael H.Hart menyebutkan bahwa Rasulullah Muhammad
SAW adalah orang yang menduduki peringkat pertama dari seratus orang
yang paling berpengaruh sedunia.Ia memberikan alasan mengapa Rasulullah
SAW menjadi orang yang paling berpengaruh di dunia. Menurut
penilaiannya, Nabi Muhammad
SAW adalah satu-satunya orang dalam sejarah peradaban manusia yang
berhasil meraih sukses luar biasa baik dari segi agama maupun ruang
lingkup duniawi. Nabi Muhammad SAW telah berhasil meyakinkan masyarakat
kafir Quraisy agar mau meninggalkan kebiasaan menyembah berhala menuju
sikap ketauhidan yang hakiki yakni meng-Esa-kan Allah sebagai Tuhan.
Nabi Muhammad SAW juga telah berhasil mengemban amanat sebagai nabi dan
rasul Allah, meyakinkan umat sampai akhir zaman bahwa agama Islam adalah
agama untuk seluruh umat manusia (Al-A’raf:156) serta rahmatan lil
‘alamin/rahmat bagi semesta alam (Al-Anbiya:107). Kini setelah wafatnya,
agama Islam dengan kitab suci Al-Quran serta As-sunahnya telah menjadi
keyakinan, pedoman dan pegangan hidup sebagian besar umat di dunia.
Penghargaan dan penghormatan seorang H. Hart terhadap keberadaan Nabi
Muhammad SAW yang dalam literasi Islam diyakini sebagai Rasulullah serta
nabi dan rasul terakhir/penutup atau khataman nabiyyin (Al-Ahzab 40,
Al-Fath 29) juga merupakan kewajiban seluruh umat Islam dalam berbagai
dimensi waktu : masa lalu, masa kini maupun masa mendatang mengingat
Nabi Muhammad SAW diyakini perilaku kehidupannya adalah contoh teladan
yang baik/uswatun hasanah (Al-Ahzab 21), berakhlak mulia (Al-Qolam 4)
serta bersih dari dosa dan kesalahan (Al-Fath 2).
Allah SWT telah merencanakan sesuatu untuk Nabi Muhammad SAW jauh
sebelum kelahiran beliau, bahkan nabi-nabi sebelumnya telah pernah
diangkat janjinya untuk percaya akan datangnya seorang rasul (Ali Imran
81). Tanda-tanda lain menurut Quraish Shihab (1999) terlihat pula dari
bulan lahir, hijrah, dan wafatnya pada bulan Rabiul Awal (musim bunga).
Nama beliau Muhammad (yang terpuji), ayahnya Abdullah (hamba Allah),
ibunya Aminah (yang memberi rasa aman), kakeknya Abdul Muthalib bergelar
Syaibah (orang tua yang bijaksana), sedangkan yang membantu melahirkan
bernama Asy-Syifa’ (yang sempurna dan sehat) serta yang menyusukannya
adalah Halimah As-Sa’diyah (yang lapang dada dan mujur), semuanya
mengisyaratkan keistimewaan serta berkaitan erat dengan kepribadian Nabi
Muhammad saw.
Muhammad lahir dalam keadaan yatim dari keluarga yang sederhana,
peninggalan ayahnya Abdullah sesudah wafat hanyalah lima ekor unta,
sekelompok ternak kambing dan seorang budak perempuan yaitu Umm Aiman,
yang kemudian menjadi pengasuh Nabi, semuanya menggambarkan bahwa
keluarga Muhammad bukan keluarga yang kaya, tapi bukan pula keluarga
yang miskin. Allah SWT kemudian memberinya hidup berkecukupan, khususnya
menjelang dan saat hidup berumah tangga dengan istrinya, Khadijah a.s.
sebagaimana firman-Nya, “Bukankah Dia (Tuhan) mendapatimu sebagai
seorang yatim, lalu Dia melindungimu, dan Dia mendapatimu bimbang, lalu
Dia memberi petunjuk kepadamu, dan Dia mendapatimu dalam kedaan
kekurangan, lalu memberimu kecukupan” (Q.S. Ad-Dhuha: 6-8).
Kebimbangan dan keraguan beliau digambarkan dalam Alquran manakala ia
sendiri tidak pernah menduga akan mendapat tugas mulia dari Allah SWT
harus menjalankan tugas sebagai nabi (penyampai berita) pada usia 40
tahun yang disebutkan dalam Surat Al-Ahqaf ayat 15 sebagai usia
kesempurnaan, ditandai dengan turunnya wahyu pertama Iqro’ bismi Rabbik.
Selanjutnya dengan petunjuk dan bimbingan Allah SWT melalui wahyu-Nya
atas perantaraan Malaikat Jibril, Nabi Muhammad saw. menjalankan
tugasnya sesuai perintah Allah SWT yakni menyampaikan ajaran Islam,
bukan saja untuk masyarakat dan waktu tertentu, tetapi untuk seluruh
manusia di setiap waktu dan tempat, sebagaimana firman-Nya, “Katakanlah
(hai Muhammad), wahai seluruh manusia, sesungguhnya aku adalah utusan
Allah untuk kamu semua.” (Al-A’raf 158).
Nah, dari penjelasan tersebut bisa kita ambil hikmah yaitu sebagai kaum
muslimin yang bersaksi bahwa Allah SWT adalah Tuhan, dan Rasulullah
Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang terakhir serta rahmat bagi
semesta alam, maka marilah kita renungkan dan marilah kita contoh
seluruh kebaikan yang ada pada diri Rasul karena sesengguhnya
kesempurnaan telah diberikan kepadanya. Semoga kita semua termasuk
orang-orang yang tetap menjaga keimanan dan keislaman kita bahkan lebih
bertambah setelah mengetahui bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang
paling berpengaruh di dunia. Subhanallah.
Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat :
http://kerispapan.blogspot.com/2012/02/nabi-muhammad-sebagai-orang-paling.html
Dalam sebuah buku yang
bertajuk " The 100, a Ranking of the Most Influential Persons in
History" buah karya Michael H.Hart menyebutkan bahwa Rasulullah Muhammad
SAW adalah orang yang menduduki peringkat pertama dari seratus orang
yang paling berpengaruh sedunia.Ia memberikan alasan mengapa Rasulullah
SAW menjadi orang yang paling berpengaruh di dunia. Menurut
penilaiannya, Nabi Muhammad
SAW adalah satu-satunya orang dalam sejarah peradaban manusia yang
berhasil meraih sukses luar biasa baik dari segi agama maupun ruang
lingkup duniawi. Nabi Muhammad SAW telah berhasil meyakinkan masyarakat
kafir Quraisy agar mau meninggalkan kebiasaan menyembah berhala menuju
sikap ketauhidan yang hakiki yakni meng-Esa-kan Allah sebagai Tuhan.
Nabi Muhammad SAW juga telah berhasil mengemban amanat sebagai nabi dan
rasul Allah, meyakinkan umat sampai akhir zaman bahwa agama Islam adalah
agama untuk seluruh umat manusia (Al-A’raf:156) serta rahmatan lil
‘alamin/rahmat bagi semesta alam (Al-Anbiya:107). Kini setelah wafatnya,
agama Islam dengan kitab suci Al-Quran serta As-sunahnya telah menjadi
keyakinan, pedoman dan pegangan hidup sebagian besar umat di dunia.
Penghargaan dan penghormatan seorang H. Hart terhadap keberadaan Nabi
Muhammad SAW yang dalam literasi Islam diyakini sebagai Rasulullah serta
nabi dan rasul terakhir/penutup atau khataman nabiyyin (Al-Ahzab 40,
Al-Fath 29) juga merupakan kewajiban seluruh umat Islam dalam berbagai
dimensi waktu : masa lalu, masa kini maupun masa mendatang mengingat
Nabi Muhammad SAW diyakini perilaku kehidupannya adalah contoh teladan
yang baik/uswatun hasanah (Al-Ahzab 21), berakhlak mulia (Al-Qolam 4)
serta bersih dari dosa dan kesalahan (Al-Fath 2).
Allah SWT telah merencanakan sesuatu untuk Nabi Muhammad SAW jauh
sebelum kelahiran beliau, bahkan nabi-nabi sebelumnya telah pernah
diangkat janjinya untuk percaya akan datangnya seorang rasul (Ali Imran
81). Tanda-tanda lain menurut Quraish Shihab (1999) terlihat pula dari
bulan lahir, hijrah, dan wafatnya pada bulan Rabiul Awal (musim bunga).
Nama beliau Muhammad (yang terpuji), ayahnya Abdullah (hamba Allah),
ibunya Aminah (yang memberi rasa aman), kakeknya Abdul Muthalib bergelar
Syaibah (orang tua yang bijaksana), sedangkan yang membantu melahirkan
bernama Asy-Syifa’ (yang sempurna dan sehat) serta yang menyusukannya
adalah Halimah As-Sa’diyah (yang lapang dada dan mujur), semuanya
mengisyaratkan keistimewaan serta berkaitan erat dengan kepribadian Nabi
Muhammad saw.
Muhammad lahir dalam keadaan yatim dari keluarga yang sederhana,
peninggalan ayahnya Abdullah sesudah wafat hanyalah lima ekor unta,
sekelompok ternak kambing dan seorang budak perempuan yaitu Umm Aiman,
yang kemudian menjadi pengasuh Nabi, semuanya menggambarkan bahwa
keluarga Muhammad bukan keluarga yang kaya, tapi bukan pula keluarga
yang miskin. Allah SWT kemudian memberinya hidup berkecukupan, khususnya
menjelang dan saat hidup berumah tangga dengan istrinya, Khadijah a.s.
sebagaimana firman-Nya, “Bukankah Dia (Tuhan) mendapatimu sebagai
seorang yatim, lalu Dia melindungimu, dan Dia mendapatimu bimbang, lalu
Dia memberi petunjuk kepadamu, dan Dia mendapatimu dalam kedaan
kekurangan, lalu memberimu kecukupan” (Q.S. Ad-Dhuha: 6-8).
Kebimbangan dan keraguan beliau digambarkan dalam Alquran manakala ia
sendiri tidak pernah menduga akan mendapat tugas mulia dari Allah SWT
harus menjalankan tugas sebagai nabi (penyampai berita) pada usia 40
tahun yang disebutkan dalam Surat Al-Ahqaf ayat 15 sebagai usia
kesempurnaan, ditandai dengan turunnya wahyu pertama Iqro’ bismi Rabbik.
Selanjutnya dengan petunjuk dan bimbingan Allah SWT melalui wahyu-Nya
atas perantaraan Malaikat Jibril, Nabi Muhammad saw. menjalankan
tugasnya sesuai perintah Allah SWT yakni menyampaikan ajaran Islam,
bukan saja untuk masyarakat dan waktu tertentu, tetapi untuk seluruh
manusia di setiap waktu dan tempat, sebagaimana firman-Nya, “Katakanlah
(hai Muhammad), wahai seluruh manusia, sesungguhnya aku adalah utusan
Allah untuk kamu semua.” (Al-A’raf 158).
Nah, dari penjelasan tersebut bisa kita ambil hikmah yaitu sebagai kaum
muslimin yang bersaksi bahwa Allah SWT adalah Tuhan, dan Rasulullah
Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang terakhir serta rahmat bagi
semesta alam, maka marilah kita renungkan dan marilah kita contoh
seluruh kebaikan yang ada pada diri Rasul karena sesengguhnya
kesempurnaan telah diberikan kepadanya. Semoga kita semua termasuk
orang-orang yang tetap menjaga keimanan dan keislaman kita bahkan lebih
bertambah setelah mengetahui bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang
paling berpengaruh di dunia. Subhanallah.
Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat :
http://kerispapan.blogspot.com/2012/02/nabi-muhammad-sebagai-orang-paling.html