Pages

Rabu, 17 Oktober 2012

Kebiasaan Nabi

Telah dikeluarkan oleh Ya'kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan bin Ali ra. katanya: Pernah aku menanyai pamanku (dari sebelah ibu) Hind bin Abu Halah, dan aku tahu baginda memang sangat pandai mensifatkan perilaku Rasulullah SAW, padahal aku ingin sekali untuk disifatkan kepadaku sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku mencontohinya.
 
Kataku pula: Sifatkanlah kepadaku mengenai kebiasaannya!Jawab pamanku: Adalah Rasulullah SAW itu kelihatannya seperti orang yang selalu bersedih, senantiasa banyak berfikir, tidak pernah beristirshat panjang, tidak berbicara bila tidak ada keperluan, banyak diamnya, memulakan bicara dan menghabiskannya dengan sepenuh mulutnva, kata-katanya penuh mutiara mauti manikam, satu-satu kalimatnya, tidak berlebih-lebihan atau berkurang-kurangan, lemah lembut tidak terlalu kasar atau menghina diri, senantiasa membesarkan nikmat walaupun kecil, tidak pernah mencela nikmat apa pun atau terlalu memujinya, tiada seorang dapat meredakan marahnya, apabila sesuatu dari kebenaran dihinakan sehingga dia dapat membelanya.

Dalam riwayat lain, dikatakan bahwa baginda menjadi marah kerana sesuatu urusan dunia atau apa-apa yang bertalian dengannya, tetapi apabila baginda melihat kebenaran itu dihinakan, tiada seorang yang dapat melebihi marahnya, sehingga baginda dapat membela kerananya. Baginda tidak pernah marah untuk dirinya, atau membela sesuatu untuk kepentingan dirinya, bila mengisyarat diisyaratkan dengan semua telapak tangannya, dan bila baginda merasa takjub dibalikkan telapak tangannya, dan bila berbicara dikumpulkan tangannya dengan menumpukan telapak tangannya yang kanan pada ibu jari tangan kirinya, dan bila baginda marah baginda terus berpaling dari arah yang menyebabkan ia marah, dan bila baginda gembira dipejamkan matanya, kebanyakan ketawanya ialah dengan tersenyum, dan bila baginda ketawa, baginda ketawa seperti embun yang dingin.

Berkata Al-Hasan lagi: Semua sifat-sifat ini aku simpan dalam diriku lama juga. Kemudian aku berbicara mengenainya kepada Al-Husain bin Ali, dan aku dapati ianya sudah terlebih dahulu menanyakan pamanku tentang apa yang aku tanyakan itu. Dan dia juga telah menanyakan ayahku (Ali bin Abu Thalib ra.) tentang cara keluar baginda dan masuk baginda, tentang cara duduknya, malah tentang segala sesuatu mengenai Rasulullah SAW itu.

Rasulullah SAW

Yaa, siapa yang tak mengenal Rasulullah Muhammad SAW?
manusia paling sempurna di dunia, manusia yang dijamin masuk surga, manusia yang menjadi teladan bagi seluruh umat.
Rasulullah juga diakui menjadi manusia paling berpengaruh di dunia.

Dalam sebuah buku yang bertajuk " The 100, a Ranking of the Most Influential Persons in History" buah karya Michael H.Hart menyebutkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah orang yang menduduki peringkat pertama dari seratus orang yang paling berpengaruh sedunia.Ia memberikan alasan mengapa Rasulullah SAW menjadi orang yang paling berpengaruh di dunia. Menurut penilaiannya, Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya orang dalam sejarah peradaban manusia yang berhasil meraih sukses luar biasa baik dari segi agama maupun ruang lingkup duniawi. Nabi Muhammad SAW telah berhasil meyakinkan masyarakat kafir Quraisy agar mau meninggalkan kebiasaan menyembah berhala menuju sikap ketauhidan yang hakiki yakni meng-Esa-kan Allah sebagai Tuhan.
Nabi Muhammad SAW juga telah berhasil mengemban amanat sebagai nabi dan rasul Allah, meyakinkan umat sampai akhir zaman bahwa agama Islam adalah agama untuk seluruh umat manusia (Al-A’raf:156) serta rahmatan lil ‘alamin/rahmat bagi semesta alam (Al-Anbiya:107). Kini setelah wafatnya, agama Islam dengan kitab suci Al-Quran serta As-sunahnya telah menjadi keyakinan, pedoman dan pegangan hidup sebagian besar umat di dunia. Penghargaan dan penghormatan seorang H. Hart terhadap keberadaan Nabi Muhammad SAW yang dalam literasi Islam diyakini sebagai Rasulullah serta nabi dan rasul terakhir/penutup atau khataman nabiyyin (Al-Ahzab 40, Al-Fath 29) juga merupakan kewajiban seluruh umat Islam dalam berbagai dimensi waktu : masa lalu, masa kini maupun masa mendatang mengingat Nabi Muhammad SAW diyakini perilaku kehidupannya adalah contoh teladan yang baik/uswatun hasanah (Al-Ahzab 21), berakhlak mulia (Al-Qolam 4) serta bersih dari dosa dan kesalahan (Al-Fath 2). 

Allah SWT telah merencanakan sesuatu untuk Nabi Muhammad SAW jauh sebelum kelahiran beliau, bahkan nabi-nabi sebelumnya telah pernah diangkat janjinya untuk percaya akan datangnya seorang rasul (Ali Imran 81). Tanda-tanda lain menurut Quraish Shihab (1999) terlihat pula dari bulan lahir, hijrah, dan wafatnya pada bulan Rabiul Awal (musim bunga). Nama beliau Muhammad (yang terpuji), ayahnya Abdullah (hamba Allah), ibunya Aminah (yang memberi rasa aman), kakeknya Abdul Muthalib bergelar Syaibah (orang tua yang bijaksana), sedangkan yang membantu melahirkan bernama Asy-Syifa’ (yang sempurna dan sehat) serta yang menyusukannya adalah Halimah As-Sa’diyah (yang lapang dada dan mujur), semuanya mengisyaratkan keistimewaan serta berkaitan erat dengan kepribadian Nabi Muhammad saw. Muhammad lahir dalam keadaan yatim dari keluarga yang sederhana, peninggalan ayahnya Abdullah sesudah wafat hanyalah lima ekor unta, sekelompok ternak kambing dan seorang budak perempuan yaitu Umm Aiman, yang kemudian menjadi pengasuh Nabi, semuanya menggambarkan bahwa keluarga Muhammad bukan keluarga yang kaya, tapi bukan pula keluarga yang miskin. Allah SWT kemudian memberinya hidup berkecukupan, khususnya menjelang dan saat hidup berumah tangga dengan istrinya, Khadijah a.s. sebagaimana firman-Nya, “Bukankah Dia (Tuhan) mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu, dan Dia mendapatimu bimbang, lalu Dia memberi petunjuk kepadamu, dan Dia mendapatimu dalam kedaan kekurangan, lalu memberimu kecukupan” (Q.S. Ad-Dhuha: 6-8). 
Kebimbangan dan keraguan beliau digambarkan dalam Alquran manakala ia sendiri tidak pernah menduga akan mendapat tugas mulia dari Allah SWT harus menjalankan tugas sebagai nabi (penyampai berita) pada usia 40 tahun yang disebutkan dalam Surat Al-Ahqaf ayat 15 sebagai usia kesempurnaan, ditandai dengan turunnya wahyu pertama Iqro’ bismi Rabbik. Selanjutnya dengan petunjuk dan bimbingan Allah SWT melalui wahyu-Nya atas perantaraan Malaikat Jibril, Nabi Muhammad saw. menjalankan tugasnya sesuai perintah Allah SWT yakni menyampaikan ajaran Islam, bukan saja untuk masyarakat dan waktu tertentu, tetapi untuk seluruh manusia di setiap waktu dan tempat, sebagaimana firman-Nya, “Katakanlah (hai Muhammad), wahai seluruh manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah untuk kamu semua.” (Al-A’raf 158). 
Nah, dari penjelasan tersebut bisa kita ambil hikmah yaitu sebagai kaum muslimin yang bersaksi bahwa Allah SWT adalah Tuhan, dan Rasulullah Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang terakhir serta rahmat bagi semesta alam, maka marilah kita renungkan dan marilah kita contoh seluruh kebaikan yang ada pada diri Rasul karena sesengguhnya kesempurnaan telah diberikan kepadanya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang tetap menjaga keimanan dan keislaman kita bahkan lebih bertambah setelah mengetahui bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang paling berpengaruh di dunia. Subhanallah.

Mau tahu mengapa Rasulullah SAW disebut sebagai orang yang paling berpengaruh di dunia ? Mari kita simak bersama. Dalam sebuah buku yang bertajuk " The 100, a Ranking of the Most Influential Persons in History" buah karya Michael H.Hart menyebutkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah orang yang menduduki peringkat pertama dari seratus orang yang paling berpengaruh sedunia.Ia memberikan alasan mengapa Rasulullah SAW menjadi orang yang paling berpengaruh di dunia. Menurut penilaiannya, Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya orang dalam sejarah peradaban manusia yang berhasil meraih sukses luar biasa baik dari segi agama maupun ruang lingkup duniawi. Nabi Muhammad SAW telah berhasil meyakinkan masyarakat kafir Quraisy agar mau meninggalkan kebiasaan menyembah berhala menuju sikap ketauhidan yang hakiki yakni meng-Esa-kan Allah sebagai Tuhan.

Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat : http://kerispapan.blogspot.com/2012/02/nabi-muhammad-sebagai-orang-paling.html
Mau tahu mengapa Rasulullah SAW disebut sebagai orang yang paling berpengaruh di dunia ? Mari kita simak bersama. Dalam sebuah buku yang bertajuk " The 100, a Ranking of the Most Influential Persons in History" buah karya Michael H.Hart menyebutkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah orang yang menduduki peringkat pertama dari seratus orang yang paling berpengaruh sedunia.Ia memberikan alasan mengapa Rasulullah SAW menjadi orang yang paling berpengaruh di dunia. Menurut penilaiannya, Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya orang dalam sejarah peradaban manusia yang berhasil meraih sukses luar biasa baik dari segi agama maupun ruang lingkup duniawi. Nabi Muhammad SAW telah berhasil meyakinkan masyarakat kafir Quraisy agar mau meninggalkan kebiasaan menyembah berhala menuju sikap ketauhidan yang hakiki yakni meng-Esa-kan Allah sebagai Tuhan.

Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat : http://kerispapan.blogspot.com/2012/02/nabi-muhammad-sebagai-orang-paling.html
Dalam sebuah buku yang bertajuk " The 100, a Ranking of the Most Influential Persons in History" buah karya Michael H.Hart menyebutkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah orang yang menduduki peringkat pertama dari seratus orang yang paling berpengaruh sedunia.Ia memberikan alasan mengapa Rasulullah SAW menjadi orang yang paling berpengaruh di dunia. Menurut penilaiannya, Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya orang dalam sejarah peradaban manusia yang berhasil meraih sukses luar biasa baik dari segi agama maupun ruang lingkup duniawi. Nabi Muhammad SAW telah berhasil meyakinkan masyarakat kafir Quraisy agar mau meninggalkan kebiasaan menyembah berhala menuju sikap ketauhidan yang hakiki yakni meng-Esa-kan Allah sebagai Tuhan. Nabi Muhammad SAW juga telah berhasil mengemban amanat sebagai nabi dan rasul Allah, meyakinkan umat sampai akhir zaman bahwa agama Islam adalah agama untuk seluruh umat manusia (Al-A’raf:156) serta rahmatan lil ‘alamin/rahmat bagi semesta alam (Al-Anbiya:107). Kini setelah wafatnya, agama Islam dengan kitab suci Al-Quran serta As-sunahnya telah menjadi keyakinan, pedoman dan pegangan hidup sebagian besar umat di dunia. Penghargaan dan penghormatan seorang H. Hart terhadap keberadaan Nabi Muhammad SAW yang dalam literasi Islam diyakini sebagai Rasulullah serta nabi dan rasul terakhir/penutup atau khataman nabiyyin (Al-Ahzab 40, Al-Fath 29) juga merupakan kewajiban seluruh umat Islam dalam berbagai dimensi waktu : masa lalu, masa kini maupun masa mendatang mengingat Nabi Muhammad SAW diyakini perilaku kehidupannya adalah contoh teladan yang baik/uswatun hasanah (Al-Ahzab 21), berakhlak mulia (Al-Qolam 4) serta bersih dari dosa dan kesalahan (Al-Fath 2). Allah SWT telah merencanakan sesuatu untuk Nabi Muhammad SAW jauh sebelum kelahiran beliau, bahkan nabi-nabi sebelumnya telah pernah diangkat janjinya untuk percaya akan datangnya seorang rasul (Ali Imran 81). Tanda-tanda lain menurut Quraish Shihab (1999) terlihat pula dari bulan lahir, hijrah, dan wafatnya pada bulan Rabiul Awal (musim bunga). Nama beliau Muhammad (yang terpuji), ayahnya Abdullah (hamba Allah), ibunya Aminah (yang memberi rasa aman), kakeknya Abdul Muthalib bergelar Syaibah (orang tua yang bijaksana), sedangkan yang membantu melahirkan bernama Asy-Syifa’ (yang sempurna dan sehat) serta yang menyusukannya adalah Halimah As-Sa’diyah (yang lapang dada dan mujur), semuanya mengisyaratkan keistimewaan serta berkaitan erat dengan kepribadian Nabi Muhammad saw. Muhammad lahir dalam keadaan yatim dari keluarga yang sederhana, peninggalan ayahnya Abdullah sesudah wafat hanyalah lima ekor unta, sekelompok ternak kambing dan seorang budak perempuan yaitu Umm Aiman, yang kemudian menjadi pengasuh Nabi, semuanya menggambarkan bahwa keluarga Muhammad bukan keluarga yang kaya, tapi bukan pula keluarga yang miskin. Allah SWT kemudian memberinya hidup berkecukupan, khususnya menjelang dan saat hidup berumah tangga dengan istrinya, Khadijah a.s. sebagaimana firman-Nya, “Bukankah Dia (Tuhan) mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu, dan Dia mendapatimu bimbang, lalu Dia memberi petunjuk kepadamu, dan Dia mendapatimu dalam kedaan kekurangan, lalu memberimu kecukupan” (Q.S. Ad-Dhuha: 6-8). Kebimbangan dan keraguan beliau digambarkan dalam Alquran manakala ia sendiri tidak pernah menduga akan mendapat tugas mulia dari Allah SWT harus menjalankan tugas sebagai nabi (penyampai berita) pada usia 40 tahun yang disebutkan dalam Surat Al-Ahqaf ayat 15 sebagai usia kesempurnaan, ditandai dengan turunnya wahyu pertama Iqro’ bismi Rabbik. Selanjutnya dengan petunjuk dan bimbingan Allah SWT melalui wahyu-Nya atas perantaraan Malaikat Jibril, Nabi Muhammad saw. menjalankan tugasnya sesuai perintah Allah SWT yakni menyampaikan ajaran Islam, bukan saja untuk masyarakat dan waktu tertentu, tetapi untuk seluruh manusia di setiap waktu dan tempat, sebagaimana firman-Nya, “Katakanlah (hai Muhammad), wahai seluruh manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah untuk kamu semua.” (Al-A’raf 158). Nah, dari penjelasan tersebut bisa kita ambil hikmah yaitu sebagai kaum muslimin yang bersaksi bahwa Allah SWT adalah Tuhan, dan Rasulullah Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang terakhir serta rahmat bagi semesta alam, maka marilah kita renungkan dan marilah kita contoh seluruh kebaikan yang ada pada diri Rasul karena sesengguhnya kesempurnaan telah diberikan kepadanya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang tetap menjaga keimanan dan keislaman kita bahkan lebih bertambah setelah mengetahui bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang paling berpengaruh di dunia. Subhanallah.

Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat : http://kerispapan.blogspot.com/2012/02/nabi-muhammad-sebagai-orang-paling.html
Dalam sebuah buku yang bertajuk " The 100, a Ranking of the Most Influential Persons in History" buah karya Michael H.Hart menyebutkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah orang yang menduduki peringkat pertama dari seratus orang yang paling berpengaruh sedunia.Ia memberikan alasan mengapa Rasulullah SAW menjadi orang yang paling berpengaruh di dunia. Menurut penilaiannya, Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya orang dalam sejarah peradaban manusia yang berhasil meraih sukses luar biasa baik dari segi agama maupun ruang lingkup duniawi. Nabi Muhammad SAW telah berhasil meyakinkan masyarakat kafir Quraisy agar mau meninggalkan kebiasaan menyembah berhala menuju sikap ketauhidan yang hakiki yakni meng-Esa-kan Allah sebagai Tuhan. Nabi Muhammad SAW juga telah berhasil mengemban amanat sebagai nabi dan rasul Allah, meyakinkan umat sampai akhir zaman bahwa agama Islam adalah agama untuk seluruh umat manusia (Al-A’raf:156) serta rahmatan lil ‘alamin/rahmat bagi semesta alam (Al-Anbiya:107). Kini setelah wafatnya, agama Islam dengan kitab suci Al-Quran serta As-sunahnya telah menjadi keyakinan, pedoman dan pegangan hidup sebagian besar umat di dunia. Penghargaan dan penghormatan seorang H. Hart terhadap keberadaan Nabi Muhammad SAW yang dalam literasi Islam diyakini sebagai Rasulullah serta nabi dan rasul terakhir/penutup atau khataman nabiyyin (Al-Ahzab 40, Al-Fath 29) juga merupakan kewajiban seluruh umat Islam dalam berbagai dimensi waktu : masa lalu, masa kini maupun masa mendatang mengingat Nabi Muhammad SAW diyakini perilaku kehidupannya adalah contoh teladan yang baik/uswatun hasanah (Al-Ahzab 21), berakhlak mulia (Al-Qolam 4) serta bersih dari dosa dan kesalahan (Al-Fath 2). Allah SWT telah merencanakan sesuatu untuk Nabi Muhammad SAW jauh sebelum kelahiran beliau, bahkan nabi-nabi sebelumnya telah pernah diangkat janjinya untuk percaya akan datangnya seorang rasul (Ali Imran 81). Tanda-tanda lain menurut Quraish Shihab (1999) terlihat pula dari bulan lahir, hijrah, dan wafatnya pada bulan Rabiul Awal (musim bunga). Nama beliau Muhammad (yang terpuji), ayahnya Abdullah (hamba Allah), ibunya Aminah (yang memberi rasa aman), kakeknya Abdul Muthalib bergelar Syaibah (orang tua yang bijaksana), sedangkan yang membantu melahirkan bernama Asy-Syifa’ (yang sempurna dan sehat) serta yang menyusukannya adalah Halimah As-Sa’diyah (yang lapang dada dan mujur), semuanya mengisyaratkan keistimewaan serta berkaitan erat dengan kepribadian Nabi Muhammad saw. Muhammad lahir dalam keadaan yatim dari keluarga yang sederhana, peninggalan ayahnya Abdullah sesudah wafat hanyalah lima ekor unta, sekelompok ternak kambing dan seorang budak perempuan yaitu Umm Aiman, yang kemudian menjadi pengasuh Nabi, semuanya menggambarkan bahwa keluarga Muhammad bukan keluarga yang kaya, tapi bukan pula keluarga yang miskin. Allah SWT kemudian memberinya hidup berkecukupan, khususnya menjelang dan saat hidup berumah tangga dengan istrinya, Khadijah a.s. sebagaimana firman-Nya, “Bukankah Dia (Tuhan) mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu, dan Dia mendapatimu bimbang, lalu Dia memberi petunjuk kepadamu, dan Dia mendapatimu dalam kedaan kekurangan, lalu memberimu kecukupan” (Q.S. Ad-Dhuha: 6-8). Kebimbangan dan keraguan beliau digambarkan dalam Alquran manakala ia sendiri tidak pernah menduga akan mendapat tugas mulia dari Allah SWT harus menjalankan tugas sebagai nabi (penyampai berita) pada usia 40 tahun yang disebutkan dalam Surat Al-Ahqaf ayat 15 sebagai usia kesempurnaan, ditandai dengan turunnya wahyu pertama Iqro’ bismi Rabbik. Selanjutnya dengan petunjuk dan bimbingan Allah SWT melalui wahyu-Nya atas perantaraan Malaikat Jibril, Nabi Muhammad saw. menjalankan tugasnya sesuai perintah Allah SWT yakni menyampaikan ajaran Islam, bukan saja untuk masyarakat dan waktu tertentu, tetapi untuk seluruh manusia di setiap waktu dan tempat, sebagaimana firman-Nya, “Katakanlah (hai Muhammad), wahai seluruh manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah untuk kamu semua.” (Al-A’raf 158). Nah, dari penjelasan tersebut bisa kita ambil hikmah yaitu sebagai kaum muslimin yang bersaksi bahwa Allah SWT adalah Tuhan, dan Rasulullah Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang terakhir serta rahmat bagi semesta alam, maka marilah kita renungkan dan marilah kita contoh seluruh kebaikan yang ada pada diri Rasul karena sesengguhnya kesempurnaan telah diberikan kepadanya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang tetap menjaga keimanan dan keislaman kita bahkan lebih bertambah setelah mengetahui bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang paling berpengaruh di dunia. Subhanallah.

Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat : http://kerispapan.blogspot.com/2012/02/nabi-muhammad-sebagai-orang-paling.html

Jumat, 21 September 2012

Nak, Inilah Sekolahmu : Alam Semesta





Perempuan itu berjalan mengitari kebun kecilnya, kehamilannya menua membuat langkahnya tertatih. Maha benar Allah saat manusia di perintahkan menghormati ibunya. “Ibumu mengandungmu sembilan bulan dengan kepayahan yang bertambah-tambah”.

Sejenak ia berhenti dan mengehembuskan nafasnya, ditatanya lagi pot-pot kecil. Dia tersenyum sambil berkacak pinggang. Hhhfff… Benih akan bertumbuh menjadi pohon, berbunga dan berbuah. Memberi manfaat.

“Nak, kau dengar kan? Gemericik air yang kusiramkan di tanah berisi benih tadi?”

“..itulah kau sayang. Aku membentukmu sejak disini” . Dielusnya perut buncitnya, kemudian dibiarkannya semua letih berseteru membentuk pegal yang menyemut di kakinya. Ayunan didepan ‘padepokan kecil belakang rumah’ menjadi tempatnya bersantai. Allah memberikan pahala padamu wahai perempuan, surga! Dan kau mudah meraihnya dengan kesabaran.Sebagai istri terlebih sebagai ibu.

“Nak, kau ingin aku memperdengarkanmu apa? Sederet musik klasik yang katanya mencerdaskanmu? Sebentar, Nak… ada yang akan membentukmu lebih cerdas dan kau takkan bosan” Diambilnya mushaf al-qur’an kecil dari dasternya lalu lantunannya membuat sang janin 8,5 bulan itu bergerak-gerak menyambut fitrahnya saat ruh ditiupkan padanya sejak empat bulan yang lalu.  

Perjanjian dengan Allah : “Dan ingatlah ketika Tuhan-mu Mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah Mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya Berfirman), “Bukankah aku ini Tuhan-mu? Mereka menjawab, “betul (Engkau tuhan kami), kami menjadi saksi”…..(QS.Al-A’raaf:172)

“Kau tahu nak, aku telah persiapkan pot-pot kecil berisi tanah dan benih serta sepetak kebun disana. Aku menyebutnya laboratorium mini untukmu”

“Kelak kau akan belajar dari tanah, bagaimana dia menumbuhkan dan menerima. Kau akan belajar dari kesabarannya. Menerima apapun namun menumbuhkan apa yang baik dengan izin Allah”

“Kau akan belajar , nak. Dan aku akan membimbingmu. Bukan aku sendiri, Nak. Tapi ayahmu juga. Dia memberimu keteguhan pula” perempuan itu tersenyum. Pendar merah muda di kedua pipinya menyiratkan satu rasa bernama: bahagia.

Ah, mengapa banyak perempuan enggan merasakan apa yang kurasakan sampai hari ini? Berdiskusi kecil dengan calon khalifah Allah di bumi? Satu dari sekian banyak generasi baru yang Allah ciptakan? Nak, aku mencintaimu.Sungguh.Karena Penciptamu menyuruhku begitu.

Matahari berpendar kemerahan di ufuk barat. Senja menampakkan merahnya. Siang ikhlas tergantikan perannya. Setelah kesibukan manusia diambang batas waktu. ‘Sungguh dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal ‘(QS. Ali-Imran:190)

Perempuan itu memenuhi perannya yang lain. Berbakti pada satu makhluk yang dipasangkan untuknya oleh Sang Khalik dalam satu fase kehidupannya di bumi. Laki-laki itu membimbingnya takzim. Penghormatan yang layak diberikan pada seorang makhluk yang diciptakan oleh Rabb-nya untuk menjadi perhiasan terbaik. Keteguhannya menjadikan semai cinta makin menjadi. Cinta karena Allah begitu mereka sering menyebutnya. Berbalut romatisme perjuangan. Keduanya khusyuk dalam dialog-dialog dengan Sang Raja Manusia. Rabb… jadikanlah aku dan dzuriyahku mendirikan Sholat…

Sejoli manusia itu larut dalam perenungan-perenungan tentang diri dan semesta. Serambi belakang seumpama sepetak taman surga dunia, menumbuhkan cinta menyemaikan harap yang bermuara pada satu : gerbang surga hakiki. Perempuan itu memainkan manik-manik tasbih, Sang lelaki melantunkan lagi nada-nada syahdu mengiringi firman-firman Ilahi. Perempuan itu tersenyum memandang langit.

“Nak, dengar, kali ini ayahmu melantunkan nada kasih untukmu”

“Nak, di bumi ibumu ini, waktu bernama malam telah menyapa. Mungkin kau gelap disana, sayang. Tapi kegelapan itu menempatkamu pada fitrah yang agung” nafas perempuan itu naik turun teratur. Efek psikologis dari sebuah keadaan bernama: bahagia. Sang calon bayi menyambutnya,menandak-nandak seolah mengatakan ,”Aku dengar, Bunda! Aku dengar!” laki-laki itu tersenyum ,senyum teduh sang calon ayah.

“Nak, kelak kau akan melihat langit yang luas, bintang-bintang dan rembulan dimalam hari dan matahari di siangnya.” Bisik perempuan itu lagi, masih memainkan tasbihnya.

“Kau akan belajar sayang, dari semuanya. Sebab, Tuhan menyuruh kita begitu.”

“kau akan belajar bagaimana matahari yang selalu ikhlas memancarkan sinarnya. Istiqomah menjalankan tugasnya, bahkan saat malam, bulan meminjam sinarnya untuk menerangi langit”

“… Kau kuharap juga menjadi bintang, sayang. Yang memiliki cahayanya sendiri meski ia nampak kecil di mata manusia. Namun dia bintang, bukan bulan yang hanya meminjam cahaya matahari.
Sesuatu yang memiliki cahayanya sendiri akan tetap ada dan ‘hidup’ meski tak selalu nampak besar”

“…..Namun kau tak boleh cukup menjadi bintang yang sendiri. Sebab, kau akan terjebak keangkuhan dan tak cukup memberi arti

“Nah…. Lihat nak! Itu rasi bintang. Kelak bunda akan tunjukkan padamu. Banyak macam namanya. Gugusan bintang itu memberi pedoman pada makhluk di bumi. Pada nelayan, pada petani, pada pelaut. Manusia tidak bisa sendirian mengubah dunia, sayang. Dia harus menjadi bintang-bintang yang membentuk rasi. Manusia harus bergandengan tangan dengan orang lain. Agar cahayanya, kelebihan dan kekurangannya berpadu saling mengisi sehingga makhluk dibumi akan mengambil manfaat dan menjadikan mereka pemandu. Cahaya itulah hidayah dari Allah, sayang. Yang kau bersaksi bahwa tiada tuhan selain-Nya sejak disini”perempuan itu mengelus perutnya. Kali ini dia tak lagi hanya berbisik, namun ia menuliskan semua gumamnya.Pena dan kertas adalah teman sejarah. Sang lelaki tersenyum. Aku makin mencintaimu.

Bunda aku mencintaimu, sungguh! sebab di rahimmu aku tumbuh menjadi calon bintang yang akan membentuk rasi bersama bintang-bintang lain sebayaku. Janin itu menandak-nandak lalu tenang.

Bunda…. Bilakah aku melihat wajahmu? Kubayangkan kau seteguh bunga mawar yang kita siram pagi tadi. Maukah kau ceritakan padaku tentang bunga mawar bunda? Pasti kau akan bercerita Bunda, sebagai satu mata ajar di sekolah peradaban kita

Satu bulan sepuluh hari kemudian

Selamat datang putri, tangismu menandai bahwa sekolah peradaban untukmu telah resmi dibuka. Perempuan itu menangis.Tangis bahagia. Tuhannya memberinya kesempatan untuk menjadi guru di salah satu ruang sekolah peradaban:di rumahnya. Keajaiban itu berupa : perpindahan satu fase kehidupan dari alam ruh ke alam rahim kemudian ke dunia. Oh, Rabbi…. Semoga aku sanggup membimbingnya.

Laki-laki itu terpana. Wahai, aku tak pernah bisa membayangkan sakit yang kau rasakan, pejuang Kehidupan! Bukankah ini bukti bahwa perempuan lebih perkasa dari laki-laki dengan kesabarannya? Bukankah ini bukan sebuah kelemahan namun kelemahlembutan yang menumbuhkan ketegaran? Rabbi… pantas jika surga ada dibawah telapak kaki seorang ibu. Aku menghormatimu lebih dari sebelumnya, Ibu baru!

Enam tahun kemudian

Bersyukurlah karena Allah masih memelihara sekolah peradaban bagi manusia: alam semesta. Dan rumah kita sebagai salah satu ruang kelasnya. Tangan-tangan mungil itu memainkan sekop kecil. Tertawa-tawa kecil mengeluarkan gumam-gumam khas bocah. Perempuan disampingnya tersenyum .Biarkan saja dia berlumur tanah sebab dari itu dia tercipta. Biarkan saja tangan-tangan kecil itu meraba, merasakan setiap tekstur tanah dan semua alat peraga alami yang tampak didepan matanya.

Bukankah pergesekan kulit nya yang lembut dengan tanah dan semesta akan memberinya pelajaran baru? Biar saja. Jika ingin kehidupan ramah padanya, maka jangan ciptakan permusuhan dengan alam semesta meskipun hanya sepercik rasa takut. Sebab jiwa murni itu sangat peka. Kotoran di gamisku bisa dibersihkan, namun bekas kemarahanmu dihatinya sulit dihilangkan. Begitu kira-kira kanjeng Rasul Muhammad mengajarkan kita bagaimana bersikap lembut walau ’hanya’ pada seorang bayi.*

Indera diciptakan untuk merasa, melihat, membau, mendengar,mengecap. Alam semesta adalah sekolah kita. Biarkan dia mengerti bahwa tubuhnya adalah pelajaran tak terperi. Suatu hari dia akan merasa dirinya adalah bentukan terbaik.

Mulailah percakapan dua generasi memulai pelajaran hari ini: kehidupan.

“Mengapa Bunda mengubur biji itu dengan tanah?” gadis kecil bertanya. Hmmm… kosakatanya yang kaya hasil dari kecerewetan perempuan disampingnya.

“ha…ha.. ini me- na-nam, Sayang, bukan mengubur”

“Me-na-nam ? Untuk apa?”

“Agar dia tumbuh”

“Tapi biji itu tertutup tanah, Bunda”

“Iya, nak… tapi dia hidup..” Gadis enam tahun! Kuperkenalkan kau pada penciptamu. Bertanyalah Sayang sebab telah kubiasakan kau sejak janin.

“Hidup? Dengan apa?”

“dengan air yang kita siramkan tadi, dengan pupuk,dengan udara”

“ Kau tau sayang?dahulu kamu pun ditanam begini” perempuan itu membentuk mimik selucu mungkin.

“ha..ha…ha….” gadis kecil itu tergelak.

“Aku, Bunda? He..he… dimana?”

“Hmmm… disini” perempuan itu menunjuk perutnya

Gadis itu melongo heran. Mungkin batinnya sedang menerka bagaimana mungkin dia yang sebesar ini. ‘di-ta-nam’ di perut ibunya???

“Bunda-aaa! Nggak mungkin!Nggak cukup!”

“Kau dahulu sebesar benih ini nak, sayang” dijumputnya biji bunga matahari.

“Kau di tanam Allah di perut Bunda”

“Allah? Yang setiap hari kita berdo’a pada-Nya” perempuan itu mengangguk.Oh… ananda. Benarlah kau lupa bahwa kau pernah bersaksi bahwa Dia Tuhanmu. Kau harus tetap ingat, nak dengan perjanjian Agung itu. Aku miris dengan sebayamu yang mungkin tak pernah lagi dikenalkan pada Allah-nya saat dia lahir ke dunia tiap-tiap anak lahir dalam keadaan suci (fitrahnya). Orang tuanya yang membentuknya menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi

“hiii… pasti gelap ,ya, Bunda?”

“Iya… tapi kau tetap hidup, kan sayang? Menjadi anak Bunda yang pandai” perempuan itu memandangnya penuh cinta

“i..ya…. kok bisa, ya Bunda?” gadis itu mengikut ibunya, mengaduk-aduk tanah, menyemai benih-benih bunga. Tangan kecilnya bergerak semampu dia bisa.

“Karena Allah mencintaimu, sayang. Dia memberimu makanan melalui bunda, dia menitipkan mu pada Bunda dan Ayah, untuk merawatmu”

“ya! Ya! Seperti kita memberi pupuk dan air pada benih ini”

“Anak pintar!”

“Benih ini akan tumbuh sepertiku, kan Bunda?”

“Iya, sayang !menjadi bunga yang cantik. Kau akan senang melihatnya kelak seperti juga Bunda senang melihatmu tumbuh”

“mmm….. “ sang gadis kecil mencoba mengerti.

“kau akan senang melihat benih itu tumbuh perlahan-lahan setiap hari. Karena kau merawatnya dengan baik. Allah menitipkannya pada kita”

“Tapi Allah tidak menyiraminya,kan bunda?!” Oh, gadisku aku harus menjawab apa lagi?

“Hmm…Memang. Tapi Allah yang memberi kehidupan untuk benih itu, untukmu, untuk Bunda untuk semua yang ada di alam”

“Bunda…. Akan merawatku juga? Seperti kita merawat bunga ini, iya kan Bunda?” Perempuan itu mengangguk, dibasuhnya tangannya, dibimbingnya gadis kecil itu membersihkan dirinya. Cukup untuk hari ini , Sayang. Pelajaran kita tentang kehidupan. Kelak kau akan semakin tahu banyak hal. Ini hanya permulaan.

Perempuan itu…. semoga aku! Setahun, dua tahun, tiga tahun atau beberapa tahun lagi jika Allah menghendakiku dan memandangku pantas menjadi salah satu pendidik di sekolah peradaban-Nya: Alam semesta ; disalah satu ruang kelasnya ; rumah tanggaku! Dimana setiap sudutnya adalah serpihan-serpihan ilmu dan hamparan pengetahuan untuk mencintai-Nya. Dimana akan kukenalkan generasi-generasi dari rahimku tentang mencintai Rabb-nya, dimana disekolah peradaban itu….lulusannya tidak sekedar mendapat selembar kertas bertuliskan ;lulus! Sebab Alam semesta menjanjikan proses belajar yang tak henti. 


Selamat datang di sekolah peradaban kita: Alam semesta, langit dan bumi yang hanya orang-orang yang berakal yang dapat mengambil pelajaran.

Wallahu a’lam bish-shawwab

Robi’ah al-adawiyah Mhs FH UNS Solo,
sumber:eramuslim

Rabu, 19 September 2012

Tentang Bintang


Menurut mbah wikipedia, bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya.

Kata 'bintang' juga lebih sering ditunjukkan untuk mereka para idola, artis-artis.


Ya, pada dasarnya, kata 'bintang' memang bisa diartikan banyak hal.

Karena 'bintang' berarti bercahaya, 
 
'bintang' berarti keindahan, 
 
'bintang' berarti inspirasi,
 
'bintang' berarti kilauan,
 
'bintang' berarti istimewa,
 
'bintang' berarti . . . . . . ( silahkan berkreasi menurut opini kalian! )

Minggu, 16 September 2012

part 1 ilmuwan islam

Sejarah adalah fakta, dan fakta adalah sejarah. Sejarah telah membuktikan betapa dunia Islam telah melahirkan banyak golongan sarjana dan ilmuwan yang cukup hebat dalam berbagai bidang keilmuwan.

Pada masa lalu dan memang sudah ajaran Islam, bahwa jika seseorang menemukan alat atau apapun yang belum ada manusia yang menciptakannya, maka wajiblah baginya untuk menyebarkan hasil temuannya itu.

Menyebarkannya kepada umat manusia agar mereka semakin dapat mempermudah pekerjaannya dan menjadikan mereka semakin bersyukur kepada Allah.




Mereka tidak menuntut satu apapun, termasuk “hak paten” atau “upeti” lainnya akibat temuannya tersebut.

Dan dari orang-orang baratlah ilmu-ilmu itu kemudian dicuri, lalu dipatenkan atas nama mereka masing-masing untuk mencari keuntungan. Banyak sekali penemuan-penemuan dari kebudayaan Islam yang tak tercatat sejarah.

Misalkan, diantaranya adalah keilmuwan dalam bidang falsafah, sains, politik, kesusasteraan, kemasyarakatan, agama, pengobatan, astronomi dan sebagainya.
Salah satu ciri yang dapat diperhatikan pada para tokoh ilmuwan Islam ialah mereka tidak sekedar dapat menguasai ilmu tersebut pada usia yang muda, tetapi mereka juga menguasai keilmuwan tersebut dalam masa yang singkat dan dapat menguasai beberapa bidang ilmu secara bersamaan.